Pemeriksaan Laboratorium dan Radiografi Untuk Rematik



Pemeriksaan Laboratorium dan Radiografi Penyakit Rematik

Bila gejala reumatik hampir mengenai seluruh persendian (reumatik generalisata) perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium dan radiografi. Jenis pemeriksaan yang dilakukan disesuaikan dengan kebutuhan dan perkiraan jenis penyakit reumatik yang diderita. Beberapa hal yang perlu diperiksa sebagai berikut.


  • Pemeriksaan darah tepi lengkap (eritrosit, leukosit, hitung jenis, dan LED)


Laju endap darah (LED) meningkat dengan bertambahnya umur. Nilai 4050 mm/jam kadang ditemukan pada usia lanjut yang masih serial


  • Kadar kalsium, fosfor, dan fosfatase alkali serum


Kadar Ca, P, dan fosfatase alkali diperiksa untuk merqbedakan reumatik dengan proses osteomalasia atau osteoporosis. Pada osteoporosis, tulang menjadi rapuh akibat massa tulang berkurang, tetapi rasio antara bahan organik dan anorganiknya tetap seimbang, Sebaliknya pada osteomalasia, tulang melunak akibat berkurangnya mineralisasi tulang sehingga mudah menjadi bengkok.


  • Kadar fosfatase asam


Kadar fosfatase asam diperiksa pada pria dengan keluhan nyeri pinggang untuk menyingkirkan kemungkinan metastase kanker prostat ke tulang belakang.


  • Asamurat dan kreatinin serum


Kadar asam urat bila tinggi menandakan reumatiknya jenis gout atau awam menyebutnya penyakit asam urat.


  • Protein serum atau elektroforesis


Pemeriksaan protein elektroforesis untukmembedakan reumatik dengan multipel mieloma.


  • Faktor reumatoid


Faktor reumatoid adalah suatu autoantibodi terhadap epitop fraksi Fc IgG yang ditemukan pada 7090% penderita artritis reumatoid. Faktor reumatoid ini akan berikatan dengan komplemen atau mengalami agregasi sendiri sehingga proses peradangan berlanjut terus. Faktor reumatoid positif akan meningkat dengan bertambahnya umur.


  • ANA (antinudear antibody)


ANA diperiksa bila ada artritis generalisata yang mengenai sendi kecil disertai ruam kulit, gangguan hematologik, dan ginjal,


  • Triiodotironin (T3) dan tiroksin (T4)


KadarTS danT4 diperiksa untuk mencari kemungkinan terdapat kelainan pada kelenjar tiroid.


  • Analisiscairan sendi


Analisis cairan sendi berguna untuk membantu diagnostik dengan hasil sebagai berikut :
  1. Bila ditemukan bakteri pada pewarnaan gram dan kultur menandakan adanya septik artritis yang disebabkan oleh bakteri tersebut.
  2. Bila ditemukan banyak sel radang juga. menandakan septik artritis, tetapi bakteri penyebab tidak diketahui,
  3. Bila ditemukan kristal menandakan penyakitnya gout atau pseudogout.
  4. Dari analisis cairan sendi, juga daoat diketahui kekentalan (viskositas), kadar glukosa, faktor reumatoid, kompleks imun, dan test bekuan musin.
  • Foto rontgen sendi yang sakit

Foto sinar-X untuk menilai kelainan sendi, selain membedakan kelainan sistemik atau lokal.

  • CT scan, MRI

CT scan terutama untuk mencari kelainan di tulang belakang (vertebra) seperti adanya fraktur, kelainan diskus, spinal stenosis atau adanya keganasan.

  • Scanning tulang (bonescan)

Scanning tulang dilakukan bila dicurigai ada keganasan tulang primer atau metastasis (kanker dari organ lain yang menyebar ke tulang).

  • Pemeriksaan diagnostik lainnya seperti artrografi, artoskopi, scintigrafi, biopsi sinovia, dan biopsi tulang.

Artografi untuk mendiagnosis adanya robekan meniskus, nodul sinovia, dan kista poplitea. Artoskopi untuk melihat penyakit intraartikuler dan sekaligus melakukan biopsi. Biopsi sinovia
untuk mendiagnosis tumor, tuberkulosis, dan jamur. 


Biopsi tulang untuk mendiagnosis stadium awal penyakit metabolik tulang. Juga dapat membedakan antara osteoporosis, osteomalasia, dan hiperparatiroid. 

Sumber : Herbal Untuk Pengobatan Rheumatik (dr. Setiawan Dalimartha) 

Posting Komentar untuk "Pemeriksaan Laboratorium dan Radiografi Untuk Rematik"